Berjalan dan terus berjalan ke arah masa hadapan yang masih kabur, namun perjalanan seorang hamba perlu diteruskan dalam pencarian hakiki mencari keredhaan Tuhannya. Langkah saya masih kelam di sini. Masih kaku menanti dalam penantian yang entah bila akan berakhir. Sering hati ini tidak puas dengan apa yang dimiliki, Sering bibir ini menuturkan kalam yang tidak seharusnya dituturkan. Khilafnya diri ini ya Rabbi. Masih teraba-raba dalam kegelapan semalam dan kini masih mengulangi kekhilafan yang dulunya pernah dilakukan.
Ilmu yang dipelajari seakan air yang mengalir di atas daun keladi. Mengalir dan terus mengalir tanpa sedikit pun meresap di celahan daun tersebut. Begitulah umpamanya diri ini. Semakin lama ilmu dipelajari, semakin diulang sesuatu ilmu tersebut, semakin banyak terasa kerdilnya diri ini. Semakin lemah. Bukan untuk bermadah atau bijak berbicara, tapi saya rasakan begitu.
Kalam suci yang sentiasa memberi ketenangan kepada makhluknya. Alhamdulillah, sesungguhnya Allah SWT tidak akan menguji seseorang hambanya tanpa menghadirkan hikmah di sebalik setiap sesuatu kejadian. Dia juga tidak akan menguji hambaNya sekiranya Dia tahu tahap kemampuan hambaNya itu tidak mampu menanggung ujian yang akan dibebankan ke atasnya. Subhanallah. Kalam suci Nya penawar segala kedukaan yang bertandang di lubuk hati.
“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (mereka berdoa): "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. beri ma'aflah Kami; ampunilah Kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah penolong kami, Maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir."
(surah al Baqarah : 286)
No comments:
Post a Comment