Sunday, January 3, 2010

Insan itu

Monolog Nursyifa’ Humaira’….

manusia di ibarat sebagai satu pohon
wujud dari sebiji benih disiram dan dibaja
tumbuh mekar saban ketika
menanti matang menjelang tiba
pabila matang membuahkan rupa
indah berseri ciptaan Ilahi
kematangannya memberi seribu erti
terhasil ia menjadi rezeki semua makhluk
memberi manfaat kepada sekalian alam

Manusia sebaik-baik ciptaan Tuhan di muka bumi ini. Firman Allah Taala dalam surah at Tin yang bermaksud,

“Sungguh, kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Kemudian kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, maka mereka akan mendapat pahala yang tidak putus-putusnya.”
(surah at Tin : 4 – 6)

Manusia merupakan insan terpilih yang dicipta oleh Allah untuk menjadi khalifah di muka bumi yang fana ini. Terciptanya manusia untuk mengabdikan diri kepada Allah yang satu. Tiada yang sekutu bagiNya. Kejadian manusia dari setitis air mani yang telah dijelaskan oleh Allah Taala di dalam al Quran membuktikan kebesaranNya. Surah al Hajj ayat 5 yang bermaksud,

“Wahai manusia! Jika kamu meragukan (hari) kebangkitan, maka sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setitis air mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu; dan Kami tetapkan dalam rahim menurut kehendak Kami sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan beransur-ansur) kamu sampai kepada usia dewasa, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (ada pula) di antara kamu yang dikembalikan sampai usia sangat tua (pikun), sehingga dia tidak mengetahui lagi sesuatu yang telah diketahuinya.”
(surah al Hajj : 5)

Subhanallah. Betapa agungnya kebesaran dan kekuasaanMu Ya Allah. Seterusnya Allah telah mengutuskan para Nabi dan Rasul untuk membimbing manusia ke arah pengabdian diri kepada Allah Taala. Firman Allah dalam surah al Anbiya’ ayat 25 yang bermaksud,

“Dan Kami tidak mengutus seorang rasul pun sebelum engkau (Muhammad), melainkan Kami wahyukan kepadanya, bahawa tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Aku, maka sembahlah Aku.”
(surah al Anbiya’ : 25)

Allah juga telah mengutuskan para rasul untuk mengajar manusia melakukan amalan-amalan yang soleh, mensucikan jiwa dengan ayat-ayat suci al Quran al Karim dan menegah daripada kemungkaran. Firman Allah Taala dalam surah al Jumu’ah ayat 2 yang bermaksud,

“Dialah yang mengutus seorang rasul kepada kaum yang buta huruf dari kalangan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayatNya, menyucikan (jiwa) mereka dan mengajarkan kepada mereka Kitab dan Hikmah (Sunnah), meskipun sebelumnya, mereka benar-benar dalam kesesatan yang nyata.”
(surah al Jumu’ah : 2)